FAIZAL AJI NUGROHO. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kumpulan Tips-Tips Menarik


 Tips Memilih bola sepak

Memilih bola yang tepat untuk bermain sepakbola terlihat sederhana. Namun, kenyataannya tak semudah yang dibayangkan. Meski semua jenis bola berbentuk bulat, pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Berikut tips dalam memilih bola:
1. Teliti Kondisi Bola
Ada beberapa kriteria untuk menilai sebuah bola apakah layak dipakai atau tidak. Kriteria tersebut adalah lingkar bola, keseimbangan, kebundaran, berat, keseimbangan dan kerapatan air. Masing-masing kriteria menentukan kenyamanan pemakaian. Saat ini hampir semua bola di pasaran memiliki berat dan panjang lingkar yang sama. Perbedaan mencolok baru terlihat pada sisi kebundaran, keseimbangan dan kerapatan air. Tiga kriteria terakhir ini juga sangat penting bagi kenyamanan pemakai. Meski begitu, ada satu cara yang bisa dipakai untuk mengetahui tingkat kualitas sebuah bola. Minimal untuk mengetahui bola tersebut layak atau tidak untuk dipakai. Caranya cukup sederhana, yakni dengan memastikan bola tidak peyang.
2.  Cek Pentil Bola
Ketelitian dalam memeriksa pentil bola kadang sering terlupakan. Sejumlah konsumen cenderung kurang peduli. Mereka sering berasumsi bahwa pentil di bola yang dibeli pasti sudah bagus. Padahal, meneliti kondisi pentil sebelum membeli sangat berpengaruh terhadap keawetan bola. Karena itulah, pastikan pentil bola dalam kondisi normal dan masih berada pada posisinya. Ini untuk mencegah resiko terjadinya kebocoran disekitar pentil. Sebab, pentil yang tidak beres rawan bocor saat bola disimpan. Disarankan membeli bola yang sudah terisi udara atau tidak dala kondisi kempis.
3.   Pertimbangkan Tujuan Penggunaan
Ada dua teknik pembuatan bola sepakbola. Pertama dengan metode jahit tangan. Kedua dengan metode press mesin. Bola yang dibuat dengan teknik press mesin biasanya terasa lebih keras dibandingkan dengan jahit tangan.


Tips Memilih Sepatu Sepak Bola
Sepatu adalah salah satu hal yang terpenting dalam melakukan permainan sepak bola. Dengan sepatu juga seorang pemain sepakbola bisa menampilkan permainan terbaiknya. Jadi  jangan anggap sepatu olahraga yang biasa anda pakai jalan-jalan juga cocok buat dipakai berolahraga. Jika salah pakai, bisa-bisa malah kaki anda yang dibawa jalan-jalan ke rumah sakit.
Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa dijadikan acuan dalam memilih sepatu untuk berolahraga:
1.      Jangan bikin sepatu multifungsi
Sepatu untuk jalan biasanya lebih keras/padat; sepatu untuk olahraga (lari) lebih fleksibel, dengan bantalan ekstra untuk meredam efek getaran. Untuk kedua aktivitas itu, belilah masing-masing sepasang. Ukur kaki secara berkala.

2.      Jangan dikira ukuran kaki tidak berubah setelah dewasa
Menurut penelitian, makin hari ukuran kaki seseorang bisa berubah. Cek ulang ukuran kaki anda minimal dua kali setahun. Beli setelah beraktivitas. (ukuran) kaki bisa berkembang tergantung pada aktivitas pertandingan bulutangkis. Usahakan membeli sepatu ketika kaki dirasakan sedang dalam ukuran terbesarnya.

3.      Bawa kaos kaki
Karena kaos kaki menyempurnakan kenyamanan memakai sepatu, bawa kaos kaki yang biasa anda pakai sehingga sepatu yang dijajal di toko pas dengan yang akan anda pergunakan.

4.      Jangan langsung merasa enak
Jangan langsung jatuh hati pada sepatu yang ingin anda beli hanya dengan mencobanya di depan cermin. Pakai sepatu senam pilates dulu berjalan atau berlari di sekitar toko biar betul-betul enak memakainya saat berolahraga.

5.      Sesuaikan aturan ibu jari
Perhatikan jarak ideal sepatu dengan ibu jari kaki, punggung kaki, dan tumit kaki. Kalau terlalu longgar tentu akan selip, tapi terlalu ketat juga bisa bikin lecet.

6.      Harga Tidak Pernah Bohong
Kebutuhan dan anggaran setiap orang untuk membeli sepatu olahraga pasti berbeda-beda. Tapi percaya deh, barang yang harganya rp 50 ribu tentu berbeda kualitasnya dengan yang rp 500 ribu.

7.      Perhatikan kapan harus mengganti
Idealnya, sepatu olahraga sudah bisa diganti setelah dipakai sejauh 500-600 kilometer. Juga, jika sol bawah mulai tipis dan sepatu dirasa tak nyaman lagi, sudah saatnya anda ke toko lagi.


Tips Memilih Kaos Kaki Bola

Mungkin banyak orang yang tak tahu jika selama ini kaos kaki yang diyakini bisa membuat kaki nyaman saat bersepatu justru bisa menyebabkan cedera. Pernyataan ini dikeluarkan tim periset dari University of Missouri, Columbia. Tim yang terdiri dari mahasiswa biologi ini menemukan bukti bahwa kaos kaki yang terbuat dari 100 persen serat katun bisa menyebabkan cedera parah pada penggunanya.
 Penelitian ini menguji 10 merk populer kaos kaki atletik dan membandingkannya dengan kaos kaki biasa. Penelitian ini tak hanya dikhususkan untuk kesehatan kaki para atlit atau hanya sekedar meneliti cedera kaki, namun lebih kepada penciptaan sebuah alat yang dikembangkan untuk mendeteksi rasa sakit bahkan bisa digunakan sebagai informasi penggunaan kaos kaki yang tepat untuk pasien diabetes atau mereka yang mengalami masalah sirkulasi serius. Periset mengembangkan sebuah alat penggerak untuk memiringkan plexiglas (polimer sintetis; sejenis akrilik) dan menekan kaos kaki pada sebuah platform. Alat ini bisa menghitung poin saat kaos kaki tersebut merosot atau terpeleset dari permukaan, dengan menunjukkan ‘koefisiensi gesekan’ yang dihasilkan.
Poin paling tinggi koefisiensi gesekan ini terjadi saat ujung kaos kaki beradu dengan sepatu, hal inilah yang membuat kaki merasa tak nyaman dan menimbulkan cedera. Penggunaan pelembab membuat cedera makin parah, sehingga percobaan ini dilakukan pada ruang lembab. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, Lisa Huhman, salah satu periset, mengemukakan jika dia adalah seorang pelari, dia lebih memilih tak akan memakai kaos kaki dari katun. Selain itu dia lebih memilih memakai kaos kaki yang memiliki komposisi material berbeda pada setiap bagiannya. “Saya akan lebih memilih kaos kaki yang terbuat dari bahan sintetis karena terbukti lebih baik dan tak membuat kaki cedera,” ujar Huhman, mewakili tim, yang juga mengatakan kaos kaki dengan harga mahal belum tentu baik bagi kesehatan, karena yang paling penting adalah jenis kain kaos kaki tersebut dibuat.”


Tips Memilih & Merawat Sarung Tangan Kiper
Pada dasarnya sarung tanga terbuat dari bahan kulit, spoon, dan karet, akan tetapi setiap produsen sarung tangan memadukan ketiga bahan tersebut secara berbeda. Sarung tangan biasanya digunakan agar daya cengkram bola di tangan si penjaga gawang, selain itu sarung tangan juga berfungsi menahan deras laju bola yang datang ke tangan kiper. Tetapi seringkali terjadi kesalahan dalam memilih sarung tangan akan berakibat fatal bagi seorang penjaga gawang, sarung tangan yang dikenakan sering kali tidak lengket (licin), tentunya hal ini tidak diinginkan terjadi. Berikut akan saya berikan klasifikasi lebih lanjut untuk memilih sarung tangan, tapi ingat ketika ingin membeli sesuaikan juga dengan kebutuhan dan keuangan anda.
1.     Bahan :
Pastikan sarung tangan tersebut berkualitas. Untuk mengetahui mutunya bisa dilihat dari bahan-bahan gloves tersebut. Setidaknya sarung tangan tersebut mengandung bahan lateks, supersofti latex, gore-tex, lycra, dan nylon.
2.     Bentuk :
Sarung tangan yang baik yaitu mempunyai bentuk yang melindungi telapak dan pergelangan tangan. Sarung tangan ergonomic menjadi pilihan, karena selain aman, faktor kenyamanan juga menjadi penyebab sarung tangan jenis ini baik untuk digunakan. Bentuknya yang lentur juga membuat model ini banyak diminati.
3.     Teknologi :
 Jangan kira teknologi tidak berperan dalam pembuatan sarung tangan yang handal. Seperti yang telah dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Sondico. Teknologi yang diperkenalkan adalah sistem XMG Latex. Bahan ini tahan dalam berbagai cuaca dan nyaman digunakan

Tips Mencuci Sarung Tangan Kiper
Seperti perlengkapan kiper lainnya, sarung tangan kiper juga harus dicuci. Salah satu manfaat dari mencuci sarung tangan adalah membuang zat-zat kimia dari pabrik (ketika pertama kali dibeli) dan menghilangkan bau karena lembabnya sarung tangan (setelah digunakan beberapa kali). Berikut carannya, yaitu dengan :
·         Rendam gloves ke dalam air hangat (30 derajat celcius) yang telah diberikan sabun khusus gloves atau bisa juga dengan menggunakan shampoo non conditioner. Jika ada yang bertanya mengapa harus menggunakan shampoo non conditioner. Hal ini dikarenakan shampoo non conditioner memliki bahan dan tekstur yang lembut serta tidak meninggalkan kerak. Berkebalikan dengan shampoo conditioner. Cara membedakan shampoo conditioner dengan yang non cukup mudah. Campur kedua jenis shampoo tersebut dengan air. Lalu oleskan pada bidang yg terbuat dari kaca atau cat mobil/motor berwarna gelap kemudian jemur dibawah sinar matahari. Shampoo conditioner akan kering dengan meninggalkan bekas seperti kerak sedangkan yg non tidak. Contoh shampoo non conditioner (LifeBuoy)
·         Lamanya perendaman cukup selama 30 menit itu sudah paling lama. Jika ada kotoran yang membandel, silahkan gosok-gosok dengan bahan yang sama, misal palmar/latex dengan latex, atau punggung dengan punggung gloves. Jika dengan cara di atas masih juga ada kotoran yang membandel enggan untuk pergi, bisa di gosok dengan sikat gigi yang memiliki gerigi paling lembut untuk membersihkannya. Namun saya menyarankan tidak sering melakukan cara ini. Karena tetap bisa merusak latex perlahan-lahan, karena menggosok dengan sikat gigi menyebabkan abrasi.
·         Setelah itu bilas hingga bersih lalu jemur dengan cara digantung (lobang pergelangan di bagian bawah). Jangan menjemur hingga terkena sinar matahari secara langsung. Lebih baik jika dibantu blower atau kipas angin, Jangan dikeringkan menggunakan hairdryer atau dijemur dibelakang evaporator AC atau kulkas. Gloves yang terlalu kering dan tidak lembab menyebabkan mudah rusaknya pada bagian latex. Karena bagian latex sejatinya haruslah tetap lembab dan tidak kering, selain itu pada bagian jahitan jika terlalu kering akan mudah rusak dan putus benangnya. Biasanya kering setelah 12 jam dijemur.

Tips Merawat Lapangan Futsal Indoor
Hal hal mendasar yang perlu diketahui adalah adanya obyek yang ditempelkan dengan menggunakan lem pada saat pembuatan/ instalasi lapangan futsal oleh kontraktor lapangan futsal dan kontraktor lapangan. Maka lapangan futsal harus dijaga dari kemungkinan terkena musuh utamanya yaitu air, baik dari faktor pemain ( orang) maupun dari faktor lingkungan ( daerah banjir) atau cuaca ( air hujan yang masuk) .
Untuk mitra bisnis yang berencana akan membuat lapangan baru, pada saat pembangunan base lapangan disarankan agar memperhatikan faktor saluran pembuangan air di sekeliling bangunan dan ketinggian dari lingkungan sekitar serta hal yang terpenting ” jangan membuat lapisan atas base lapangan dan rumput sintetis atau rumput futsal di aci semen” tapi cukup flooring adukan pasir dan semen saja.
Tips ini lebih khusus untuk lapangan futsal yang menggunakan rumput sintetis sebagai pitch-nya karena lebih rentan jika dibandingkan dengan yang menggunakan matras karet (vinyl) .
     Rumput sintetis atau rumput futsal : pada saat digunakan, hal yang terjadi adalah gesekan langsung antara rumput sintetis dan sepatu pemain, kemudian adanya keringat pemain yang menetes dan buruknya lagi jika ada pemain tidak menggunakan sepatu ( keringat langsung menempel melalui kaki) apalagi yang bertelanjang dada, semua itu pada intinya akan mengurangi daya lekat rumput, sehingga nantinya bisa terjadi di suatu spot lapangan ada rumput yang tidak menempel kuat/ kendor atau bahkan terlepas ( yang paling rentan adalah bagian sambungan) .
      Jaring pelindung : sering kali pemain yang berlari terlalu kencang akan menabrakkan diri di jaring ini, atau sewaktu terjadi benturan badan ada saja pemain yang terdorong dan menabrak jaring yang mana hal tersebut tidak akan bisa dihindari. Akibat dari hal hal tersebut sedikit banyak akan mengurangi kekencangan jaring pelindung hingga suatu saat nanti akan menjadi kendor.
Tips perawatan :
1.     Lakukan pengecekan lapangan minimal 1 kali dalam seminggu tetapi akan lebih baik jika dilakukan setiap lapangan dalam keadaan kosong, untuk melakukan pengecekan baikyan hubugin kontraktor lapangan futsal dan kontraktor lapangan ( tidak dipakai) .
2.     Jika lapangan futsal terutama rumput sintetis futsal terlepas dan masa garansi masih berlaku segera minta kepada kontraktor futsal memperbaikinya, apabila telah lewat instrusikan segera kepada staf maintenance untuk mengelem sendiri ( supaya tidak berbeda, cari info merk lem yang digunakan ke installator) .
3.     Buat tata tertib yang mengharuskan agar setiap pemain memakai sepatu dan tidak bertelanjang dada.
4.     Buat tata tertib yang melarang siapapun meludah di lapangan futsal terutama rumput sintetis futsal karena selain merusak lapangan juga mencemari lingkungan.
5.     Buat tata tertib yang melarang non pemain menyandarakan atau menabrakkan diri di jaring supaya tidak mempercepat kekendoran. 6. Buat himbauan agar setiap pemain melengkapi diri dengan atribut keselamatan ( memakai kaos kaki panjang, decker, memakai sarung tangan untuk penjaga gawang dll)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar